RIVIEW FILM U DESERVE TO DIE

NAMA        : NASYWA RAIHANA

KELAS       : 1PKD1




“kalian pantas mati” berkisah tentang kehidupan seorang pemuda bernama Raka (Emir Mahira) yang memiliki kemampuan  berkomunikasi dengan jiwa orang yang telah meninggal dunia namun masih hidup di dalam diri manusia.

 Biasanya roh-roh ini mencoba berkomunikasi dengan Raqqa untuk meminta bantuan  dalam menyelesaikan permasalahan dunia yang belum terselesaikan. Tentu saja Rakka curiga jika hantu cantik (Zee JKT48) mendatanginya yang mengaku  tidak ingat namanya dan siapa dirinya, hantu tersebut juga akan meminta bantuannya. Namun ternyata hantu tersebut hanya ingin menemani Rakka karena merasa kesepian dalam hidupnya sebagai hantu.

 Pada saat yang sama, beberapa anak  menghilang secara misterius dari sebuah sekolah di Raka. Raka mulai menggunakan kemampuannya untuk mengungkap rahasia gelap di sekitar sekolah. Meski Karian Deserves Death mengikuti  alur  film yang menjadi dasarnya, namun mampu menghadirkan struktur plot yang lebih solid dibandingkan The Weeping Tomb.

 Di tangan Sudheo dan sutradara Ginanti Rona  yang sejak The Midnight Show (2016)  kembali menunjukkan kemampuannya menghadirkan film-film horor dengan unsur penggambaran berdarah-darah, jalan cerita film bullying ini bergantung pada penggambaran ceritanya.

 Saya ingin highlight saya terlihat kuat dan maksimal. Saya tidak mau bilang dangkal, tapi sepertinya karakterisasi kelompok tiran itu sebenarnya satu dimensi. Kesan tersebut juga dirasakan ketika berhadapan dengan kisah perundungan yang dilakukan oleh seorang tokoh guru di sekolah tempat kejadian perundungan itu terjadi. Namun Sudheo dan Rona berhasil memanfaatkan kehadiran masing-masing karakter tersebut menjadi sumber ketakutan dan kengerian yang meyakinkan bagi plot Kalyan Deserves Death.

 Pertunjukan yang mungkin akan membuat setiap penonton bergumam, “Tentu saja” setiap tindakan fatal yang menimpa karakter tersebut. Tingkat kebrutalan  yang dihadirkan dalam cerita You Deserve to Die sungguh menambah daya tarik tersendiri. Namun, momen-momen terbaik  film tersebut justru berkembang antara karakter Raqqa dan seorang gadis hantu cantik  yang identitas aslinya sebelumnya terungkap melalui berbagai konten yang diproduksi untuk mempromosikan film tersebut.

 Didorong oleh chemistry hangat yang berkembang antara Mahira dan Ji, eksplorasi hubungan yang terbentuk antara dua karakter yang mereka perankan menciptakan banyak momen manis yang wajib disaksikan. Saksikan adegan dimana karakter  gadis hantu cantik turun dari bus dan menerima payung dari karakter Raqqa untuk melindunginya dari hujan.

 Itu adalah momen manis yang jelas bernuansa komedi romantis dari sineas asal Korea. Kuatnya unsur komedi romantis tidak hanya diperkuat oleh chemistry antara Mahira dan Zee, tetapi juga  oleh aransemen musik yang dibawakan oleh Ricky Lionardi, dengan beberapa adegan yang menampilkan lagu-lagu bernuansa komedi.

 Dalam kisah Karian yang layak untuk mati. Karena itu, paruh kedua film terasa membosankan. Tak ada lagi cerita yang berfokus pada hubungan  karakter Rakka dengan sosok hantu cantik, dan produksinya pun lebih brutal, seolah mencoba mengulang adegan kejam dari tadi. Arahannya yang rapi membuat produksi berdarah ini memiliki elemen kejutan dan horor yang kuat.

 Sayangnya, penampilannya terlalu banyak mengandung unsur "tiba-tiba" dan eksposisi kejadian, sehingga membuat seluruh konflik terasa harus diselesaikan sekaligus di paruh cerita ini.

 


Postingan populer dari blog ini

biografi Avenged Sevenfold

PEMASARAN DIGITAL DI INDONESIA